Selasa, 12 Juni 2012

MY TEENS MY INSPIRATION

Tika Bisono, MpsiT.,Psi

Di dalam buku ini banyak mengupas berbagai macam dinamika hubungan remaja dan orang tua, bagaimana komunikasi itu dapat terjadi secara efektif terhadap problem remaja dan bagaimana hubungan yang dapat menjadikan problem solving yang berlandasakn komunikasi dua arah, serta memberikan pemahaman kepada setiap orang tua untuk dapat menjalin dan berhubungan dengan anak secara lebih baik dengan mengkokohkan komunikasi di dalam kehidupan.
Ada beberapa masalah yang dibahas si dalam buku ini salah satunya yaitu :
a.       “ Ibu kok main semprot aja, sih? Benar-benar nggak ngerti prasaan ku!”
·         Cerita
Meilani sebagai anak sering mengurung diri di kamar akibat seringnya dia di marahi oleh ibunya, ayahnya yang jarang pulang hanya mengkhawatirkan akibat dari diamnya melalui terhadap kepribadian anaknya kelak.Ibunya selalu mengomentari dengan semprotan-semprotan ketika melani lupa untuk memberi makan kucing dan membersihkan dapur, termasuk meletakkan handuk dan baju kotor sembarangan padahal Meani waktu itu belum semenit meletakkan handuk dan pakaian kotor, selain itu Ibunya sering mengatai Melani bahwa ia anak yang jorok dan pemalas ini semua yang membuat Melani geram menghadapi Ibunya. Tidak ada alasan yang dibenarkan Ibunya ketika Melani mulai untuk menjelaskan sebab itu semua. Melani hanya terbuka pada ayahnya dan ayahnya yang jarang pulang kerumah hanya mencoba memahami putrinya saja tanpa memberikan jalan keluarnya, inilah yang membuat Melani berharap kelak ibu dan ayahnya akan mengerti perasaannya.
·         Solusi
Kemampuan beradaptasi dan aturan yang jelas (Krysan, Moore & Zill,1990), jika anak memang sulit untuk beradaptasi dengan aturan yang kita buat , sadarilah bahwa kita ini berada di era yang bagaimana. Sesuaikan pertauran yang ada dengan perkembangan zaman yang ada, anak dengan mudah mengikuti aturan yang kita buat jika kita sebagai orang tua sadar betul akan sebuah perubahan zaman, jangan memaksakan diri kita sebagai orang tua untuk selalu mengatas namakan kata ”dulu itu” dulu memang semua anak dapat menurut pada apa saja akan tetapi untuk anak pada zaman sekarag mereka lebih bisa mengeluarkan pendapatnya untuk menolak atau meneriman, tentunya dengan kebersamaan, respek dan kepercayaan, berbagi waktu santai, nilai privat, berbagi waktu makan (Curran, 1983) maka anak dapat menyadari bahwa anak berhak mengatur keingginannya sendiri dalam bingkai pengertian yang orang tua harapkan. Serta berkomunikasilah dengan pasangan untuk memperbaiki watak anak yang ini bisa jadi sesuatu yang lebih baik ketimbang menyalahkan dengan berbagai penilaian subjektif.
·         What you can do now
-          Mulailah belajar mendengarkan orang lain sekarang juga. Orang tua terhadap anak atau pun sebaliknya.
-          Untuk dapat mendengarkan, kita harus berbicara secara bergantian.
-          Komunikasikanlah secara rasional hal-hal yang mengganggu, harapan untuk menjadi lebih baik, dan semua upaya yang ditawarkan.
-          Anak yang berhasil atau yang gagal dalam fase perkembangannya merupakan cermin bagi kita sebagai orang tuanya.
b.      “Ah Ayah bohong! Katanya, minggu ini mau jalan-jalan?”
·         Cerita
Rico 16 th dimana seorang anak yang mulai beranjak tumbuh remaja menuju dewasa, perubahan perkembangan inilah yang membuat rico membutuhkan ekstra perhatian dari kedua orang tuanya terutama ayahnya. Perhatian inilah yang memicu permasalahan di antara dia dan ayahnya yang akhir-akhir ini mulai memiliki sedikit waktu untuknya dan seringnya ayah rico untuk mengingkari janjinya. Rico kesal terhadap ayahnya akibat ayahnya dengan entengnya mengatakan “LUPA” saat janji itu tak ditepati, kenyataan inilah yang membuat Rico memiliki kenyataan pahit yang tak mungkin terbantahkan akibatnay Ricolebih memilih untuk mengurusi kegiatannya dibandingkan harus meminta ayahnya hanya sekedar menghabiskan waktu bersamanya. Ayahnya tidak mempermasalkan sikap Rico kepadanya, yang ia ketahui ia hanya mendidik anaknya untuk tidak manja dan jangan membesar-besarkan masalah yang kecil. Selain itu, ayah Rico juga melimpahkan kesalahannya ini kepada istrinya karena yang ayah Rico inginkan adalah saat dimana dia bekerja sang istri mampu untuk menggantikan peran/posisinya.
·         Solusi
Kebohongan yang anak lakukan adalah sebagai cara mereka untuk menutupi berbagai rasa kecewa yang mereka hadapi. Cukup sulit untuk menyembuhkan penyakit berbohong pada anak-anak yang sudah melakoni tabiat tersebut bertahun-tahun lamanya. Cobalah bapak mengingat kembali pada masa kecil dulu. Ketika orang tua berjanji bapak sebagai anak tentunya akan membayangkan banyak hal yang menyenangkan ketika orang tua bapak akan menepatinya. Hindari kebiasaan bapak yang berjanji itu ekspresi dan apresiasi (Krysan, Moore & Zill,1990) kan semua janji-janji bapak kepada anak melalui hal nyata dan jangan berjanji lagi jika kemungkinan besar bapak tidak dapat menepatinya.
·         What you can do now
-          Janji adalah sebuah komitmen. Oleh karena itu, jadikanlah diri sebagai orang tua yang mampu membangun komitmen terhadap anak remajanya.
-          Ajari anak untuk belajar komitmen sejak usia dini melalui komunikasi sehari-hari.
-          Cobalah bedakan antara diplomasi dan berbohong.
c.        “Aku kan udah 20 tahun, tapi Mami menganggapku seperti anak kecil terus!”
·         Cerita
Rina 20 th seorang mahasiswi, dia memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan ibunya. Ibunya yang seorang single parent selalu memberikan yang terbaik untuk anak semata wayangnya itu, permasalahannya adalah Rina yang menganggap dirinya sudah dewasa akan tetapi ibunya sering untuk mengatur hidupnya, misalnya jam 7 pagi itu waktunya apa, jam 8 pagi itu waktunya apa, dan jam 7 malam itu waktunya apa dan untuk urusan pacaranpun Rina masih tidak perbolehkan selagi masih sekolah. Ibunya yang tak pernah menomer duakan keingginan anaknya inilah yang membuat ibunya tidak dapat berfikir bahwa usia Rina tidak seperti dulu lagi, justru dengan adanya perhatian penuh inilah ibu Rina tau persis setiap tumbuh kembang anaknya.akan tetapi, yang tidak ibu Rina ketahui adalah perlakuan dan perhatian saat usia Rina anak-anak dan saat usia Rina usia 20th tidak ada pembedaannya.
·         Solusi
Ketauhilah bahwa saat usia anak beranjak dewasa tugas ibu membesarkan buah hati nyaris selesai, tugas ibu kini mendampingi serta memberiankan masukan, nasihat, dan gambaran terpuji. Dan bukan saatnya lagi untuk ibu menentukan baju atau menentukan hal-hal lainnya yang harus seperti ini-itu. Biarkan anak memilih dan menentukan banyak hal sebagai proses pembelajaran untuk menjadi dewasa dan kebersamaan, respek dan kepercayaan, berbagi waktu santai, nilai privat, berbagi waktu makan (Curran, 1983) agar anak nantinya dapat mengoreksi kesalahan yang telah anak lakukan.
·         What you can do now
-          Menjadi dewasa adalah sebuah tujuan dan anugerah.
-          Secara konsisten, bangun kekuatannya dan bukan kelemahannya.
-          Membayangkan saat menjadi seorang remaja dahulu, tentunya sangat menyenangkan, bukan? Jika kekhawatiran terhadap anak, definisikanlah kekhawatiran itu menjadi sebuah upaya untuk belajar mempercayainya. Ia pun akan tumbuh menjadi remaja yang kokoh dan mampu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dilakukannya.
-          Banyak – banyaklah ngobrol dengannya dalam berbagai kesempatan untuk lebih memahami proses pendewasaan dirinya.
d.      “aku udah mimipi ambil Design Grafis, eh... malah dipaksa ambil Ekonomi?”
·         Cerita
Lidya 17th anak ke-3 dari 3 bersaudara , anak putri satu-satunya dari pasangan Fathir 55th dan Lili 49 th. Lidya selalu memperoleh perhatian lebih baik dari kedua kakaknya maupun dari kedua orang tuanya. Inilah yang membuat permasalahan mulai muncul dari dilarangnyamengikuti liburan akhir SPA dan SMA serta saat Lidya mulai memiliki pilihan tersendiri untuk jurusan saat ia mulai untuk berkuliah. Lidya merasa bahwa orang tuanya itu terlalu egois terhadap pilihannya, disisi lain orang tuanya yain akan pilihannya dan masa depan Lidya kelak dan banyak pertimbangan-pertimbangan mengapa orang tuanya mengarahkan ke pilihannya tersebut dan sisi lain pilihan Lidya tidapat persetujuan dari kedua orang tuanya. Perbedaan inilah yang mengakibatkan Lidya mengajak ke dua orang tuanya untuk mendatangi seorang Psikolog untuk melakukan konseling guna mencari jalan keluar atau problem solving yang terbaik bagi masa depan Lidya kelak.
·         Solusi
Menentukan minat dan bakat ternyata bukan sesuatu yang mudah. Apalagi, kalau sejak dini anak tidak diarahkan untuk mencintai satu bidang tertentu. Biasanya, anak akan berkembang dalam pemahaman “serba bisa”. Sayangnya, segala sesuatu yang anak kuasai itu hanya setengah-setengah. Itupun kadang kala tidak sampai setengahnya. Pada akhirnya pun, banyak orang tua kebingungan untuk mengarahkan anaknya kepada satu kecenderungan penguasaan ilmu tertentu. Artinya perlu komitmen pada keluarga, waktu bersama dan saling menyemangati (Krysan, Moore & Zill,1990) agar anak tau akan pilihannya nanti dan afirmasi satu sama lain (Curran, 1983) agar kita tau sebagai orang tua bakat dan minat apa yang ada di dalam diri anak. Tentunya sebagai orang tua tetap mengarahkan tetapi bukan yang menetukan. Dan sebisa mungkin orang tua memberika pandangan kedepan dan lebih mendiskusikan pilhan akan sebuah putusan itu yang saling menguntungkan itu sebagaimana mestinya.
·         What you can do now
-          Apa yang kita lakukan dengan hati, pasti akan berhasil
-          Adalah sebuah anugerah jika anak remaja sudah memiliki impian yang dicita-citakan. Ini lebih baik daripada remaja yang belum tau apa-apa tentang masa depannya.
-          Jika muncul sebuah argumentasi dalam komunikasi, itu artinya seorang remaja ingin menguji pikiran dan nalarnya, sebagai persiapan untuk memasuki dunia dewasa.
-          Sikap yang tidak adil jika kita memperlakukan para remaja yang notabene mulai tumbuh menjadi dewasa menjadi anak-anak.
e.       “Ayah sih memang pedagang, tapi boro-boro mau memuji? Padahal, sudah banyak prestasiku selama ini!”
·         Cerita
Cecil 18th anak dari Hendri 56th. Ayah Cecil termasuk orang yang sukses,dengan kesuksessannya itulah yang mengharuskan ayah Cecil untuk tidur lebih awal dan bangun lebih pagi. Selagi ada waktu luang ayah Cecil lebih membahas mengenai hal-hal yang seperlunya saja. Inilah yang membuat Cecil sedih dengan keadaan ayahnya. Ayahnya dulu tak begini ayahnya penuh perhatian dan selalu memberikan kasih sayang kepada Cecil, tetapi semenjak pekerjaan ayah Cecil mulai sukses mulailah semua ini terjadi. Ayah yang tak pernah memuji Cecil sekalipun Cecil juara / berprestasi. Cecil ingin menunjukkan itu semua kepada ayahnya, agar ayahnya tidak sia-sia telah bekerja keras untuknya. Cecil hanya ingin meskipun ayah sukses dengan dagangannya yang sekarang, ayah juga tetap perhatian dan memberikan kasih sayang kepada Cecil, itulah harapan Cecil saat itu.
·         Solusi
Pekerjaan dan besarnya penghasilan orang tua terkadang berpengaruh pada keluangan waktu yang mereka miliki untuk memperhatikan anak-anaknya dengan kebersamaan, respek dan kepercayaan, berbagi waktu santai, nilai privat, berbagi waktu makan (Curran, 1983), serta komitmen pada keluarga, waktu bersama dan saling menyemangati (Krysan, Moore & Zill,1990) maka dapat sedikit memperbaiki keadaan jika anak mulai untuk merasa jauh dari perhatian orang tua. Tak jarang anak melakukan banyak hal agar orang tua itu mengetahui bahwa anaknya ii ingin sekali diperhatikan. Dengan begitu anak dapat menerima kondisi keluarganya dan tentunya lebih bijak di dalam bersikap meskipun hanya ingin mernarik simpati ayahnya.
·         What you can do now
-          Temukanlah keajaiban kebahagian hati melallui saling memberi pujian dan saling menunjukkan kebanggaan.
-          Prestasi apapun yang di peroleh anak adalah aset yang yang sangat berharga dan merupakan cikal bakal dari realisasi cita-citanya.
-          Jika kita berbeda minat dengan anak, sebenarnya itu adalah sebuah pengembangan minat dan bakat yang dapat saling memperkaya.
-          Jika anak belajar untuk memeberikan pujian yang tulus, tentunya orang pertama yang dia puji adalah orang tuanya, begitu pula sebaliknya.



Minggu, 08 April 2012

psikologi keluarga resume film 'We Are Family"

Credits
• Producers : Karan Johar, Hiroo Johar
• Director: Sidharth Malhotra
• Writers : Karan Johar (Writer), Sidharth Malhotra (Writer, Story)
• Casts : Kajol, Kareena Kapoor, Arjun Rampal, Nominath Ginsberg, Aachal Munjal, Diya Sonecha.


Setelah sukses duduk di bangku sutradara untuk mengarahkan karya terakhirnya, My Name Is Khan, pada tahun 2009, Karan Johar yang sebelumya juga sukses mengeksekusi Kuch Kuch Hota Hai (1998) dan Kabhi Kushi Kabhie Gham (2001) kembali dengan film terbarunya di tahun 2010 ini sebagai produser sekaligus script writer melalui We Are Family, sebuah remake dari Stepmom karya Chris Columbus pada tahun 1998.
We Are Family bercerita tentang kehidupan keluarga broken home yang terdiri dari seorang ibu, Maya, dengan tiga orang anak yang sangat dicintainya, Aleya, Ankush, dan Anjali, yang telah bercerai dengan suaminya, Aman. Setelah dua tahun perceraian, Aman yang masih menjalin hubungan baik dengan ketiga anaknya kembali ke rumahnya saat pesta ulang tahun Anjali bersama kekasih barunya, Shreya, seorang mode designer. Kedatangan Aman dan Shreya inilah yang kemudian menjadi awal permasalahan yang timbul dalam keluarga ini.

Seperti halnya kebanyakan film dengan tema masalah keluarga seperti dalam We Are Family, kecemburuan hadir menjadi pemicu konflik yang akan mewarnai keseluruhan jalan cerita. Baik ketidaksetujuan Aleya, Ankush, dan Anjali akan kedatangan Shreya yang mereka anggap sebagai ancaman akan menggantikan posisi ibu mereka, atau bahkan kecemburuan Maya akan Shreya yang lambat laun berhasil mencuri perhatian ketiga anaknya. Masalah menjadi begitu rumit ketika Maya menemui dirinya mengidap kanker dan harus menghadapi kenyataan bahwa umurnya hanya tinggal dalam hitungan bulan saja.
Film drama keluarga hasil kerjasama India dan Australia ini hadir memukau dengan alur dan jalan cerita yang rapi dan teratur, dengan memberikan porsi yang pas pada pengenalan masing-masing karakter dan penciptaan konflik dari urutan adegan yang ditampilkan. Apalagi didukung dengan acting para pemain yang sudah tidak dapat diragukan lagi. Lihat saja penampilan memukau Kajol yang sudah wara-wiri dan banyak mengenyam asam garam industry perfilman Bollywood sebagai Maya yang diadu dengan Kareena Kapoor yang sebelumnya sukses dengan 3 Idiots sebagai Shreya, berhasil menambah nilai lebih film ini dari segi totalitas akting mereka.

Image film india yang jago dalam menghadirkan film-film tearjerker yang mampu menyentuh setiap hati dan perasaan penontonya benar-benar mampu diwujudkan dalam film berdurasi 115 menit ini. Disuguhkan dengan story line yang memang mengajak penonton untuk berempati lebih dalam untuk menikmati setiap scene penuh harunya, ditambah dengan pengabungan setiap elemen-elemen film seperti acting dan music scoring yang mampu membuat penonton “menangis Bombay” pada bagian tengah hingga penyelesaian film, dengan begitu memang tidak dapat disangsikan lagi jika film india satu ini memang sukses dalam memberikan suguhan yang mampu memporak-porandakan emosi dan perasaan penontonya.

Ciri khas film India lainnya yang selalu memberikan music scene untuk goyangan dan nyanyian tidak akan ditemui dalam porsi berlebihan di film ini. Dengan hanya memberikan beberapa lagu sebagai backsound yang sayangnya kadang-kadang masih ditemui seolah kurang pas dengan scene yang ditampilkan, saya rasa memang sudah cukup tanpa harus menghadirkan begitu banyak music scene dalam film. Meskipun begitu ternyata, Siddharth Malhotra, sang sutradara masih menyelipkan satu buah music scene berkedok karaoke bersetting pada sebuah bar yang cukup menghibur dengan kelakuan konyol para casts saat menyanyi di tengah film. Hal inilah yang saya rasa menunjukkan bahwa bagaimana Film India saat ini sudah memasuki era baru, dan meninggalkan jaman keemasan “Inspektur Vijay” atau “Tuan Takur.” Namun jangan anggap bahwa We Are Family hanyalah sebuah tearjerker India murahan yang hanya mengandalkan adegan termehek-meheknya. Dengan memberikan porsi yang cukup banyak pada tiga karakter anak pada tingkat umur dan kedewasaan yang berbeda dan disuguhkan secara natural pada acting maupun sifat, karakter, kelakuan, kelucuan dan kenakalan khas anak-anak yang begitu polos ditambah beberapa factor yang telah saya sampaikan di atas, semua itu mampu membuat film ini menjadi paket lengkap sebuah tontonan keluarga berkualitas yang begitu sayang untuk dilewatkan.

SINOPSIS
Bercerita tentang Maya (Kajol), seorang ibu yang sempurna. Setelah mengalami perceraian dengan suami, Aman (Arjun Rampal), seluruh waktu dan energi Maya di curahkan sepenuhnya untuk ketiga anaknya : Aleya (Aachal Munjal), Ankush (Nominath Ginsberg), dan Anjali (Diya Sonecha).Walaupun sudah bercerai, Maya dan Aman tetap berhubungan baik. Maya selalu memastikan bahwa semua harus tetap berjalan dengan baik, bahwa ketiga anaknya harus tetap dapat meraskan hidup sebagai keluarga bahagia pasca perceraian mereka.
Keadaan menjadi sedikit tidak terkendali bagi Maya saat Aman mengenalkan pacar barunya, Shreya (Kareena Kapoor), calon ibu tiri bagi ketiga anak Maya yang dengan tulus ingin mengenal masing-masing anggota keluarga tersebut.
Beberapa kejadian menyebabkan kesalah pahaman, membuat hubungan Maya, Shreya dan ketiga anaknya tidak harmonis. Dan kesalah pahaman itu terbayar saat maya menginginkan shreya yang mengantikan posisi di dalam rumah tangganya.
ANALISIS
Dalam keluarga ini membahas tentang seorang ibu yang membesarkan ketiga anaknya seorang diri. Ibu memiliki anak pertama dan ketiga seorang perempuan dan anak kedua seorang laki-laki. Ayah yang memiliki profesi sebagai fotografer dan menuntut bnyak waktu yang dihabiskan di luar rumah ini mengakibatkan ayah memiliki banyak rekan kerja dan dari profesi inilah ayah menemukan pedamping hidupnya setelah bercerai dengan istrinya. Ayah berperan hanya pada saat momen-momen tertentu saja misalnya pada saat menjemput anak pulang sekolah dan pada saat acara ulang tahun anak, atau acara sekolah. Ayah pun di beri kebebasan bertemu dengan anak-anaknya karena ibu menginginkan anak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya meskipun statusnya sudah berpisah.
Dengan keadaan orang tua itu pulalah yang menuntut ibu over protektif terhadap anak-anaknya sehingga anak-anaknya sedikit terisolasi dari masyarakat. Bahkan ibu sendiri tidak percaya kepada orang lain untuk mengasuh anak-anaknya. Bahkan pada saat anaknya di asuh oleh ibu barunya ibunya merasa kekhawatiran yang mendalam dan sikap inilah yang mendasari ayah untuk berpisah dari istrinya. Ayah merasa tidak begitu diperlukan dalam keluarga sehingga ayah lebih banyak menghabiskan banyak waktu untuk kegitan di luar yaiu sebagai fotografer.
Konflik terjadi saat ayah mengenalkan pendamping hidupnya yang barupada anaknya, anak yang hanya mengetahui bahwa ibunya yang menjadi satu-satunya orang yang ayahnya cintai kini ketiga anaknya harus bisa menerima kenyataan bahwa ayahnya mencintai orang lain. Anak pertama melai menolak dan mempertanyakan kenapa bisa terjadi, anak kedua dia hanya menunjukkan raa kecewa akan tetapi tidak secara keseluruhan paham akan kejadian yang terjadi saat itu dikaenakan anak keduanya masih bersekolah di bangku sekolah dasar, anak ketiganya hanya berpendapat bahwa ayahnya jahat dan masih memiliki pemikiran seperti yang di cerita ongeng karena anak ketiganya sendiri masih TK.
Ibu mulai mengubah keadaan saat menyadari bahwa ibu memiliki gangguan kesehatan berupa kangker rahim. Ibu mulai mengkhawatirkan bagaimana kelangsungan hidup anak-anaknya jika ketiga anaknya tumbuh tanpa seorang ibu. Ibu mulai memikirkan bagaimana ketiga anaknya mendapatkan kasih sayang yang lengkap baik dari seorang ayah maupun dari seorang ibu yang baru bagi ketiga anaknya.
Ibu mulai mempertimbangkan wanita yang ayahnya cintai selain dirinya untuk menjadi pengantinya. Dan pada akhirnya memang semuanya terjadi secara labih baik saat ayah mampu untuk menghandel dan memegang kendali saat Ibu mulai melepaskan kendali karena kesehatannya. Memang dalam keluarga itu sendiri memiliki 3 kendala dalam memberikan pola asuh dan bantuan kepada anak-anak nya 3 kendala tersebut meliputi kesehatan, usia, dan status pernikahan. Dan status pernikahan yang single parent menutut ibu untuk lebih kerja ekstra untuk anak-anaknya sehinga sedikit mengabaikan mengenai kesehatanya, dan dengan memiliki sedikit waktu untuk perduli akan kesehatanya pada akhirnya ibu harus menyerahakibat dari ganguan kesehatannya sendiri selain itu usia pulalah yang menjadi faktor utama pada gangguan kesehatan itu sendiri.
Saat ibu mulai melepaskan tanggung jawabnya akan kelangsungan rumah tangganya ibu berpesan agar anak pertama lebih menjag adik-adiknya. Dalam pola asuh memang anak pertama memiliki tanggug jawab yang besar dan anak pertama pula yang memiliki jiwa kepimpinan.



DAFTAR PUSTAKA
• http://www.boleh.com/movie/detail/29_we_are_family
• http://ardnas20.wordpress.com/2010/09/20/we-are-family indiaaustralia2010/

Selasa, 21 Februari 2012

psikologi dewasa dan lanjut usia

Nama : Isnani Rachmawati
Nim : 0911233073
Kelas : A
Mat.Kul : psikologi dewasa dan usia lanjut
Dosen pengampu : ibu Farah

Dalam tugas ini saya akan merivew salah satu tokoh di dalam film The Devil wears prada yaitu Andre Sachs dalam film ini Andre Sachs tinggal bersama pasangannya di sebuah kontrakan dan pasangan ini sudah memiliki pekerjaan dan Andre Sachs sendiri masih mencari perkerjaan. Setelah Andre Sachs beberapa kali melamar pekerjaan akhirnya Andre Sachs di terima di sebuah perusahaan fasion yang sangat terkenal, kendala yang di alami Andre Sachs yaitu di mana Andre Sachs tidak begitu memiliki selera fashion yang bagus
Andre Sachs memiliki penampilan yang serba sederhana dari atasan sampai bawahan tidak di padupadankan akan tetapi Andre Sachs nyaman mengenakannya, setelah Andre Sachs bekerja tuntutan selain fashion yaitu tuntutan Andre Sachs untuk bekerja secara cepat namun tidak boleh ceroboh, awal memang Andre Sachs mengalami kesulitan akan tetapi setelah beberapa hari Andre Sachs masuk kerja Andre Sachs memiliki kendala lagi bos atau atasan Andre Sachs tidak suka akan kinerja kerjanya akhirnya Andre Sachs di pecat. Andre Sachs tidak menyerah begitu saja, Andre Sachs di tolong salah satu pegawai dari tempat Andre Sachs bekerja, Andre Sachs di tata sedemikian rupa agar memperbaiki fashonnya dan tentunya menunjang kinerjanya. Sehari kemudian Andre Sachs kembali lagi untuk bekerja dan reaksi bos / atasan Andre Sachs hanya diam dan tercengang melihat perubahan penampilan pada Andre Sachs.
Resiko lain yang di hadapi pada Andre Sachs yaitu dimana saat semua impian dan harapan Andre Sachs tercapai Andre Sachs mengalami sedikit hubungan yang renggang terhadap pasangan dan teman-temannya. Andre Sachs berharap perubahan penampilannya ini dapat diterima oleh pasanga dan teman-temannya karena Andre Sachs bisa seperti itu karena tuntutan dari pekerjaanya. Akan tetapi baik pasangan maupun teman-temannya mengganggap bahwa perubahan yang telah terjadi pada Andre Sachs itu malah membuat Andre Sachs terlihat aneh dan seperti bukan jati diri Andre Sachs sebenarnya.
Di sisi lain karir Andre Sachs semakin meningkat dan Andre Sachs berusaha semaksimal mungkin memberikan kepercayaan kepada pasangan dan teman-temannya bahwa meskipun penampilan Andre Sachs berubah akan tetapi Andre Sachs masih memiliki waktu untuk pasangan dan teman-temannya.
Dari penjelasan cerita di atas pada film The Devil Wears Prada tokoh Andre Sachs memiliki :
•Perkembangan fisik terlihat dari awal Andre Sachs bekerja, Andre Sachs memiliki penampilan yang biasa-biasa saja akan tetapi setelah Andre Sachs bekerja Andre Sachs mulai memikirkan penampilan dan memadupadankan pakaian yang dikenakannya untuk bekerja.
•Perkembangan kognitif saat Andre Sachs belum memikirkan untuk bekerja Andre Sachs hanya memikirkan pasangan dan teman-temannya, kesana-kemari hanya mencari kesenangan tetapi saat Andre Sachs mulai untuk bekerja Andre Sachs mulai untuk memikirkan banyak hal tidak hanya untuk kesengannya saja akan tetapi memikirkan agar Andre Sachs dapat bertahan di dalam bekerjaanya.
•Perkembangan sosial saat Andre Sachs belum bekerja Andre Sachs hanya di lingkungan yang sempit kalau tidak di rumah ya di BAR bersama teman-teman dan pasangannya, saat Andre Sachs mulai bekerja Andre Sachs memiliki lingkungan yang sangat luas seperti misalnya menghadiri perlombaan busana atau mengirimkan baju-baju ke berbagai negara.

Minggu, 08 Januari 2012

psikologi remaja

Nama : isnani rachmawati
Nim : 0911233073
Mat.kul : perkembangan remaja
Dosen pengampu : Ari Pratiwi
Judul : “PENEMUAN IDENTITAS DIRI PADA MASA DEWASA”

Proses pencarian identitas adalah proses dimana seorang remaja mengembangan suatu identitas personal atau sense of self yang unik yang berbeda dari orang lain (individuation).

Dalam psikologi perkembangan pembentukan identitas merupakan tugas utama dalam perkembangan kepribadian yang diharapkan tercapai pada akhir masa remaja. Pembentukan identitas sebenarnya sudah dimulai dari masa anak-anak, tetapi pada masa remaja ia menerima dimensi-dimensi baru karena berhadapan dengan perubahan-perubahan fisik, kognitif, dan relasional (Grotevant dan Cooper, 1998)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, identitas adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang. Sedangkan diri adalah, seseorang (terpisah dari yang lain). identitas diri adalah ciri-ciri atau keadaan seseorang yang berbeda dengan orang lain. identitas diri merupakan hal yang mutlak ada dalam kehidupan manusia. Identitas bisa dikatakan sebagai pembeda seseorang dengan yang lainnya. Bisa dibayangkan apa yang terjadi seandainya semua orang tidak memiliki identitas diri masing-masing. Maka yang terjadi adalah, banyak kesalahpahaman dalam mengenal seseorang, dan semacamnya. Sebuah identitas diri dapat terbentuk didalam :

1. lingkungan keluarga,
2. lingkungan kerja,
3. lingkungan masyarakat,
4. kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pembentukan identitas diri hasil dari kerja keras seseorang dengan belajar dalam segala aspek lingkungan dan menggabungkannya menjadi sebuah bingkai yang indah di dalam kehidupan merupakan sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional

Ini cerita nyata permasalahan kakak saya bernama MW saat ini MW berusia 23 tahun dan MW tinggal bersama orang tuanya. Hubungan MW dengan orang tua memang sedikit ada masalah, masalah ini muncul karena MW sendiri saat ini sedang pengangguran dan hanya tinggal di rumah saja tanpa ada aktivitas yang signifikan, padahal mw ini sudah di bukakan oleh orang tuanya sebuah toko beserta isinya dan tugas MW hanya menjaga toko dan membukanya saja akan tetapi MW tidak pernah mau untuk menjaga toko apalagi membukanya, mw berkata aku malau kalau di suruh jaga tko lagian aku juga tidak tau harga-harga yang di jual di toko. MW memang memiliki watak yang keras dan MW ini anak bertama dari dua bersaudara. Dan usia mw saat ini 23 thn. Itu sebagian masalah MW dengan orang tua masih banyak hal permasalahan yang MW lakukan terhadap keluarga misalnya masalah uang sehari-hari, pacar, teman-teman bermainnya, dan MW kurang ada hubungan yang baik dengan adiknya, MW selalu meminta suatu hal yang sama saat adiknya meminta sesuatu itu kepada orang tuanya, entah uang, sepeda motor, dan perlengkapan sehari-hari

MW saat ini menjadi ketua komunitas club sepeda motor yang menurut saya tidak jelas apa manfaatnya karena komunitas club ini itu hanya sekumpulan orang yang memodifikasi sepeda motornya yang tidak menjadikan motor itu baik akan tetapi menjadikan motor itu cepat rusak misalnya mengecilkan ban, lalu memotong kenalpot, spion tidak ada pada intinya itu mengubah dari standartnya sepeda motor menjadikan sepeda motor tidak standart lagi dan dengan memodifikasi sepeda motor dengan cara yang salah, club sepeda motor ini bernama NMS setiap sabtu dan minggu selalu berkumpul di musium pada jam 08.00-02.00 MW di jadikan ketua karena seringnya MW datang ke bengkel yang menjadi basecamp untuk komunitasnya.

Dengan mw menjadi ketua inilah mw dipertemukan dengan MS yang menjadi modeling identitas diri MW, dari gaya penampilan, perilaku, dan benda-benda yang dimiliki MS harus sebisa mungkin dimiliki oleh MW. MS ini anak yang memang memberikan pengaruh besar terhadap MW karena kehidupan MS sendiri selalu dengan kehidupan dunia malamnya dan dengan gaya hidup mewah dan tentunya sering gonta-ganti cewek sebagai pelampiasan setiap permasalahannya, dan MS sendiri tidak mengetahui kalau selama ini MW menirukan apa yang selama ini ada pada diri MS, dari yang memakai boxer, gaonta-ganti cewek dan selalu ditidurinya, berpakaian ala distro dan harga sendal pun mencapai 300 ribu MW beli agar sama dengan MS, lalu yang mengejutkan lagi bahwa MW ini tidak mampu untuk memilah mana yang benar dan mana yang salah untuk diri MW. MW selalu memandang bahwa apa yang ada pada diri MS itu adalah benar dan patut untuk di contoh. Memang usia MW saat ini bukan anak-anak lagi akan tetapi perkembangan identitas diri pada usia MW itu seharusnya bisa mencapai kemandirian, kontrol diri, dan tanggung jawab pribadi (Papali Olds Feldman, pada tabel perkembangan) akan tetapi pada diri MW belum mencapai tahap itu.

Dan dengan tidak tercapainya tahap perkembangna pada usia mw dan mw mendapat pengeruh besar dari MS maka dapat dikatan sebagian besar apa yang ada pada diri mw itu adalah imitasi dari perlikau teman terdekatnya yaitu MS. MS tidak bisa berbuat banyak karena MS pun tidak mengetahui kalau MS ini dijadikan modeling untuk
penemuan jati diri MW.

Maka dengan permasalahan yang seperti ini seharusnya MW memiliki Pola pikir yang baik dalam hal menentukan perilaku apa yang baik untuk MW dan bagaimana memiliki tanggung jawab atas apa yang telah mw tirukan dari MS karena tidak setiap orang memiliki pola pikir yang sama meskipun perilaku yang dimunculkan itu sama. Selain itu MW seharsnya memiliki mental yang baik untuk menunjukkan bahwa identittas dirinya ini beda dari setiap orang dan identitas diri itu tidak hanya didapat dari teman terdekat saja tetapi bisa dari keluarga atau dirinya sendiri yang dapat dilihat dari pengembangan apa yang menjadi bakat dia.


Daftar pustaka

http://edukasi.kompasiana.com/2011/12/07/identitas-diri/
Papalia Olds Feldman, human Development.edisi 10. Salemba Humanika.2009